Kesalahan Saat Proses Sablon DTF, 6 Hal Ini Sering Terjadi!

Kesalahan Saat Proses Sablon DTF, 6 Hal Ini Sering Terjadi!

Popularnya bisnis sablon printing saat ini mampu meningkatkan omset hingga berkali-kali lipat setiap bulannya. Apalagi, juga industri tersebut mampu menghadirkan kustom produk yang menarik dan inovatif. Di samping omsetnya yang besar, seringkali pebisnis mengalami kerugian lantaran banyaknya kesalahan saat proses sablon DTF yang tidak disadari.

Kesalahan Saat Proses Sablon DTF

Sablon DTF sangat digemari oleh konsumen lantaran menghasilkan sablon yang tahan lama dan colorful. Untuk itu, supaya tidak mengecewakan ekspektasi konsumen, berikut sederet kesalahan saat proses sablon DTF yang perlu kamu ketahui.

1. Pet Film yang Berminyak

Pet film yang berminyak sering terjadi lantaran pemilihan pet film yang salah dan berkualitas kurang baik. Untuk itu, sebaiknya pilih pet fil berkualitas terbaik yang bisa dibuktikan kualitasnya dan terjamin.

2. Suhu Saat Proses Curing Tidak Merata

Selanjutnya, kesalahan pada proses sablon yaitu suhu yang tidak merata ketika proses oven atau curing sedang berjalan. Akibatnya, timbullah bercak air di atas hasil sablon tersebut.

Agar tak terjadi hal yang sama, pastikan suhunya sudah konstan sebelum memulai proses curing. Umumnya, suhu yang dianjurkan berada dalam rentang 120–140 derajat celcius. Akan tetapi, bisa tergantung pada kondisi area produksinya juga.

3. Powder Berlebihan

Kejadian over powder sering dialami oleh pebisnis sablon printing. Dimana penggunaan bubuk lem dilakukan secara berlebihan. Saat proses print pada pet film selesai dilakukan dan masih basah, sebaiknya jangan langsung ditaburkan powder, tetapi tunggulan 10–20 detik.

Langkah ini sangat berguna untuk menghindari bubuk menempel berlebihan sekaligus membuat media yang digunakan jadi lebih tebal dan tidak fleksibel.

4. Pemilihan Powder Kurang Tepat

Kenali dengan baik bagaimana jenis powder DTF yang paling cocok untuk media yang hendak disablon. Sebab, jenis powder tidak tepat dapat menyebabkan hasil sablonnya mengelupas.

Ada dua jenis powder yang dapat digunakan untuk sablon DTF, yaitu hard dan soft. Powder hard umumnya diperuntukkan bagi media dengan pori-pori yang besar seperti jersey aau polo.

Sementara itu, powder soft digunakan untuk media dengan pori-pori yang kecil seperti kaos. Untuk itu, sesuaikan dengan produk yang akan disablon ya agar tidak salah memilih powder.

5. Settingan Tinta Putih yang Salah

Apabila settingan saturasi tinta putih pada software mesin DTF nya kurang tepat, maka bisa berpotensi menyebabkan hasil warna yang terlihat tidak cerah dan sedikit memudar. Agar hasil warnanya lebih maksimal, kamu bisa lakukan penyetelan di angka 80% di software mesinmu.

6. Powder Tidak Merata

Apakah kamu sering menemukan hasil printing bintik-bintik atau bercak-bercak? Hati-hati, ini kesalahan yang sering terjadi, lho.

Lantas, bagaimanakah cara menghindarinya? Kamu bisa membersihkan sisa powder yang menempel di pet film DTF dengan menyentil pet sebelum proses press.

Dengan mengetahui kesalahan saat proses sablon DTF di atas, sudah tahu kan apa saja yang perlu dicegah dan dihindari? Jangan lupa, perhatikan betul pemilihan material yang akan digunakan dalam proses produksi. Sebab, hal tersebut akan memengaruhi hasil yang diberikan kepada konsumen.

Untuk mendapatkan material DTF terbaik, kamu bisa mendapatkannya dari CMYK. CMYK menjual berbagai kebutuhan printing DTF, seperti bubuk lem DTF, tinta DTF CMYK, tinta DTF putih, dan pet film DTF. Dapatkan dengan harga termurah hanya di CMYK dengan berbagai diskon yang tersedia.

Pelajari Artikel Lainnya

Lihat Produk Menarik Kami!